12 LANGKAH MENJALANI TAHUN DENGAN BAIK (BAG. B)

12 LANGKAH MENJALANI TAHUN DENGAN BAIK (BAG. B)

Jika kita merasa bahwa sesuatu tidak begitu bergerak didalam hati kita dari Firman Tuhan maka kemungkinan kita adalah orang yang tidak mempunyai mimpi lagi, sehingga kita tidak merasa Firman itu dapat menggerakkan kita. Tidak ada lagi sesuatu yang begitu rindu untuk kita mencapainya padahal kita masih mampu dan tidak berkekurangan maka itu milikilah impian karena kuasa Tuhan akan mengerjakan dalam hidup jika kita memiliki impian.

>> 3 Yoh 2 Beloved, I pray that you may prosper in all things and be in health,

just as your soul prospers. “Yang terkasih, aku berdoa agar supaya engkau makmur dalam segala perkara dan sehat, sama seperti jiwamu yang makmur.” Ayat ini mengartikan bahwa “Jika kita kuat didalam maka kita akan kuat di luar, makmur didalam maka akan makmur diluar. Semuanya dimulai dari dalam (mentalitas).  Jadi kalau kita mau sesuatu terjadi di fisik kita maka kita harus memperbaiki apa yang ada di dalam kita.

Mazmur 65:11; Kata lemak di ayat ini lebih cocok dengan kata lebih/kelebihan lemak adalah penyimpanan dari tubuh kita, jadi jika kita sakit tubuh kita memiliki cadangan makanan.
Janji Tuhan telah tersedia bagi kita setiap tahun yang kita jalani dan Tuhan ingin kita bisa merasakan janji yang telah Ia sediakan. Tetapi janji Tuhan itu seringkali hanya dapat kita nikmati jika kita menentukan keputusan dengan benar dalam hidup ini. Tuhan memberitahu Kain dalam Kej 4:7, Jika engkau berbuat baik, pasti engkau tersenyum (BIS) Keputusan yang benar => sikap yang benar => hasil yang baik yang dihasilkan dan Keputusan yang buruk => sikap yang buruk => hasil yang buruk. Kitab Ibrani memberikan kita 12 perintah yang dapat kita ikuti … dan setiap dari perintah itu dimulai dengan kalimat “mari kita…”.

Minggu lalu kita belajar tentang 3 langkah pertama, mari kita:

  1. LEBIH JERNIH LAGI UNTUK MENDENGAR SUARA TUHAN.
  2. JELAS DALAM DISIPLIN ROHANI
  3. JELAS DALAM BERPEGANG TEGUH PADA PENGAKUAN IMAN

 

Langkah ke 4: MENDEKAT PADA TUHAN DENGAN PERCAYA DIRI – Ibrani 4:16

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia..

Pengertian yang tepat untuk “penuh keberanian” adalah = “percaya diri”!

Berjalan dengan percaya diri, berbeda artinya dengan berjalan dengan semangat. “Semangat” dihasilkan ketika kita sedang dikuasai emosi, tetapi “Percaya diri” dihasilkan oleh pengetahuan bahwa kita ada di dalam Tuhan. jadi ketika didalam hadirat Tuhan dalam setiap ibadah maupun doa pribadi jangan takut untuk mengangkat tangan menyembah Dia Bapa kita, karena Tuhan bekerja untuk kita dan selalu ada untuk kita.

Mengapa kita perlu menghadap Tahta Allah? Untuk dua hal ini: kasih karunia dan anugerah!

  1. “Kasih karunia” artinya memberi belas kasihan kepada mereka yang telah melakukan kesalahan atau mereka yang lemah dan tidak berdaya.
  2. “Anugerah” artinya perkenanan Tuhan bagi kita yang tidak layak untuk menerimanya. (keselamatan, dsb)

Hal itu juga termasuk kuasa supranatural Allah yang memampukan kita untuk melakukan kehendak Allah (pengurapan, dll)

Tuhan berkata, “Kasih karunia dan anugerahKu tersedia bagiMu!”

 

Langkah ke 5: MENJADI DEWASA ROHANI – Ibrani 6:1

Let us go on perfection. (NKJV) – mari kita menuju kepada kesempurnaan.

Kata “kesempurnaan” bukanlah berarti “ sempurna tiada cela”.

Ada 3 arti yang bisa digunakan untuk menjelaskan kata ini, yaitu:

  1. “Kedewasaan rohani” => kita menuju kepada kedewasaan rohani.
  2. “Kepenuhan” => kita menggenapi panggilan dan tujuan kita.
  3. “Kekudusan” => untuk dipimpin oleh Roh Kudus..menjadi semakin seperti Yesus.

Ambilah keputusan untuk menjalani tahun ini dengan lebih dewasa rohani… untuk menggenapi panggilanmu dan lebih lagi dipimpin oleh Roh Kudus.

 

LANGKAH KE 6: MENDEKAT KEPADA TUHAN SECARA PRIBADI – Ibr 10:19-22

Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas…

Dibahas dalam langkah sebelumnya agar kita berani menghampiri Tahta Allah.

  • Untuk mendapatkan kasih karunia dan anugerah
  • Kita menghadap Hadirat Allah akan apa yang Ia dapat lakukan bagi kita

Sekarang, langkah yang lebih dalam lagi… yaitu menghampiri Allah sendiri! Dalam ayat ke 19 dikatakan: “memasuki Ruang Maha suci” jika ingin datang kepada Tuhan.

Apa yang dimaksud dengan “Maha Suci”?

Dalam Perjanjian Lama, Bait Allah dibagi menjadi 3 bagian:

Pelataran, Ruang Kudus, dan Ruang Maha Kudus

  • Pelataran Bait Suci selalu penuh sesak dan sibuk
  • Ruang Kudus sangat terang benderang dan didekorasi dengan indahnya
  • Ruang Maha Kudus adalah ruang kecil tanpa pelita atau dekorasi … yang ada hanyalah sebuah kotak kecil – yaitu Tabut Perjanjian.

Ketika Imam Besar memasuki Ruang Maha Kudus, dia tidak melakukan ibadah atau kegiatan yang lain, melainkan hanya untuk bertemu dan bersekutu dengan Tuhan.

Ayat 22, Ada 4 persyaratan untuk bersekutu dengan Tuhan:

  1. Dengan hati yang tulus ikhlas => kita menghadap Tuhan dengan hati kita, bukan kepala kita.
  • Kekristenan bukanlah filosofi, tetapi itu adalah hubungan => Tuhan akan bertemu dengan hati yang merindukanNya.
  • Dengan hati yang tulus => tidak pura-pura, tidak munafik – kita terbuka dan jujur di hadapanNya!
  1. Keyakinan iman yang teguh => kita datang dengan keyakinan akan kasih Tuhan pada kita – Ia Allah yang baik!
  2. Dibersihkan dari hati nurani yang jahat.
  3. Tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Mari cintai Tuhan lebih lagi dengan belajar masuk dalam hadiratNya, sisipkan waktu kita untuk belajar dari yang terkecil, maka percayalah karunia itu akan diberikan pada hidup kita dengan melimpah. Amin. @tjrock

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *