Breaking The Gravity

Breaking The Gravity

Breaking the Gravity
1 Petrus 1:3-7

Ada perbedaan antara ‘Percaya – Believers’ dan menjadi ‘Orang Kristen – Christians’. Kita menjadi Percaya adalah karena anugerah Tuhan. Ibrani 12:2 “Tuhanlah yang memulai dan menaruh iman di dalam kita’ karena anugerah Tuhan sehingga kita bisa lahir baru dan diselamatkan dengan iman percaya pada Yesus Kristus. Menjadi Kristen berbeda dengan orang yang percaya. Menjadi Orang Kristen adalah proses lebih lanjut lagi dari sekedar percaya; Kristen itu artinya mengikut Kristus. Dan kita adalah pengikut Kristus. Mengikuti itu adalah proses berjalan “kata kerja” dan menjadi Kristen adalah keputusan/pilihan. Menjadi orang Kristen butuh suatu nyali, kenapa? Karena ketika kita memutuskan untuk mengikut Kristus saat itu juga kita menyatakan perang terhadap kegelapan karena kita akan membawa terang kemanapun kita pergi dan iblis tidak suka dengan keputusan kita. Untuk menghadapi hal itu kita harus memakai perlengkapan senjata Allah. Efesus 6:11, perlengkapan senjata Allah itu adalah Firman Tuhan.Ayat ini berbicara bahwa kita berada dalam peperangan dan peperangan itu terjadi didalam hati kita. Markus 7:21-23 kita harus berperang karena ada bibit-bibit pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan dll dalam kita, dan Firman Tuhan seperti manna ketika kita makan manna maka kita akan berdiri teguh sebagai orang Kristen dan kita akan dapat melawan semuanya itu, karena selama kita masih hidup di dunia apa yang tercatat dalam Mark 7:21-23 akan selalu ada.

Sebagai orang Kristen atau pengikut Kristus, tugas kita adalah membawa surga kemana pun kita pergi. Ketika kita selalu melekat pada Tuhan kita bisa melewati masalah-masalah yang besar tetapi jika kita tidak bersama Tuhan maka masalah-masalah kecil pun akan sulit kita lewati. Kita harus mempunyai Firman Tuhan agar kita bisa menjembatani orang yang belum kenal Kristus untuk bisa mengenal Tuhan lebih dekat lagi. Jika pandangan kita tidak tertuju pada Yesus maka kitapun akan tenggelam, tetapi jika kita fokus pada Tuhan maka kita akan berjalan “di atas air”. Oleh sebabnya jangan kita fokus pada masalah tetapi fokuslah pada suara Tuhan. Dalam Matius 9:9-13 di dalam gereja kita punya banyak tugas karena gereja adalah bengkel untuk orang berdosa. Amsal 27:17 kita bisa menjadi besi yang sangat bernilai dan kita bisa di murnikan di dalam gereja, makanya hati kita harus di tempat yang benar – Yoh 14:27. Kita harus pakai damai sejahtera yang Tuhan tinggalkan pada kita. Kadang kita terbentur untuk terbentuk supaya karakter kita akan siap untuk Tuhan. 1 Pet 1:7, kita harus melalui proses demi proses dalam hidup kita karena disitulah iman kita teruji.

Sadar atau tidak sadar akan ada orang-orang yang Tuhan taruh dalam hidup kita dimana kita akan menjadi Gembala untuk mereka. Kita harus makan Firman Tuhan setiap hari karena bibit akan tumbuh pada musimnya dan akan berbuah. 2 Tim 3:16-17.
Kita harus :
1. You should eat for yourself
2. You should eat everyday
3. Cumulative effect
4. Exercise
5. No appetite means a sign of sickness

Mazmur 1:1-3 perubahan akan kita lihat dalam hidup kita dan kita harus melatih tubuh kita melawan pencobaan. Contoh Firman Tuhan untuk kita adalah: Jangan menghakimi orang lain. Seringkali kita bisa melihat selumbar dimata orang tapi tidak melihat balok dimata kita – Matius 7:1-4. Inti ilustrasi ini mengajarkan bahwa jangan pernah katakan orang lain salah jikalau kamu juga melakukan hal yang sama atau bahkan lebih buruk dari yang dilakukannya. Itulah sebabnya Yesus memakai kata “munafik” untuk menggambarkan orang-orang sedemikian. Namun jikalau melihat keseluruhan perikop Matius 7:1-5 tersebut, sangat jelas bahwa larangan untuk tidak menghakimi itu hanya berlaku bagi mereka yang munafik. Seseorang yang ingin memberikan penilaian terhadap orang lain, harus terlebih dahulu membersihkan diri atau menyelidiki hati (“mengeluarkan balok dari dalam matanya”) sebelum melakukan penghakiman. Ia harus bersih dan tidak bersalah. Hanya orang yang bersih dan tidak bercacat yang layak menjadi seorang hakim dan memberikan penilaian terhadap orang lain. Apakah kesimpulan ini memiliki dasar yang kuat? Jawabannya, ya pasti. Jika memang kita tidak bisa menghakimi (memberitahukan kesalahan) orang lain, lalu kenapa Tuhan Yesus menghakimi orang-orang Farisi, Saduki dan Israel lainnya? Bukankah sepatutnya kita meneladani Yesus? Jawabannya adalah karena Yesus tidak munafik.
To be a relevant chiristian is to have the kingdom of heaven in your heart and let it manifest into your existence. Amien @tjrock

Share

Recent Sermons

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *