Expand Your Capacity
Ketika Tuhan sedang memperbesar kapasitas kita berarti Dia akan ijinkan kesukaran, kesulitan masuk didalam kehidupan pribadi kita. Terkadang kita tidak menyukai yang namanya kesulitan dan kita selalu mau hidup tanpa masalah. Perhatikan apa yang ada didalam diri kita, jika yang ada didalam diri kita benar maka semua yang kita lakukan akan benar. Banyak kisah-kisah di Alkitab menceritakan bagaimana orang yang hidupnya dirubah oleh Tuhan melalui kesukaran-kesukaran yang terjadi. Salah satunya seorang yang bernama Daud. Daud adalah orang yang berubah dari seorang gembala kambing domba menjadi orang yang dipercaya bahkan menjadi raja atas bangsa Israel. Banyak masa sukar yang harus dilaluinya sampai Dia menjadi raja. Tuhan selalu mempunyai rencana yang indah untuk setiap kita melalui perkara-perkara yang sukar dan Tuhan bahkan menggunakan cara-cara yang diluar akal logika kita. Ketika kita berharap bahwa Dia akan memperbesar kapasitas kita yang paling penting kita perlu mendapatkan “ketenangan” kenapa kita perlu tenang? Karena kalau kita panik kita pasti akan salah buat “keputusan” dan keputusan yang salah akan membuat hasil yang salah. Ketika kita tenang akan membuat kita “fokus” sehingga dengan fokus kita akan bisa menentukan “prioritas” dalam hidup kita.
Prioritas apa yang harus kita pilih ketika kita sedang menghadapi kesukaran:
- Kita harus mencari Tuhan didalam kesukaran dalam hidup kita
Kalau kita tidak mencari Tuhan kita akan buat keputusan yang salah – 1 Samuel 30:8, ketika istri dan anak-anaknya Daud dirampas oleh bangsa Amalekh logikanya adalah Daud langsung pergi merebut, Daud membuat hal yang berbeda-ayat 8, Daud mengambil prioritas untuk dia mencari Tuhan ketika dia sedang mengalami kesukaran dalam hidupnya. Jadi sebelum kita memulai segala sesuatu dalam hidup, mengambil keputusan dalam hal yang sukar sekalipun mari carilah Tuhan, itu yang terpenting karena kalau kita tidak mencari Tuhan maka kita akan membuat keputusan yang salah dan ketika kita mencari Tuhan Dia akan memberikan kepada kita keputusan dan arahan yang benar karena Tuhan kita adalah Tuhan yang Alfa dan Omega.
- Kita harus melihat apa yang kita punyai
Seringkali ketika kita berada dalam tekanan yang sangat sukar kita tidak bisa melihat apa yang kita punyai dan yang bisa kita lihat biasanya apa yang kita tidak punya. Ketika kita ingin menjadi pengusaha maupun kerja seakan kita berpikir kemampuan kita tidak bagus. Dari point ini mari kita belajar melihat dari sisi yang berbeda dan melihat cara Tuhan bahwa apa yang kita butuhkan sebenarnya itu Tuhan sudah berikan dalam hidup kita, karena dalam hidup kita Tuhan sudah berikan benih Firman Tuhan dan itu berkuasa dan harusnya hidup kita adalah hidup yang berkuasa. 1 Samuel 30:10, inilah yang dilakukan Daud, dia mengejar pasukan orang Amalekh dengan 600 orang, 200 orang terlalu lelah menyeberangi sungai besar dan pasukannya sisa 400 orang maka Daud melanjutkan pengejaran dan mengalahkan bangsa Amalekh dengan 400 orang, dari sini kita pelajari bahwa Daud tidak melihat apa yang dia tidak punya tetapi Daud hanya melakukannya bersama Tuhan.
- Kita harus membuang hal yang tidak penting
Kita sudah menghadapi kesulitan tetapi kita tidak perlu membawa beban yang seharusnya tidak perlu kita bawa/ buang hal yang tidak berguna – 1 Samuel 30:6, dalam ayat ini Daud membuat keputusan yang berbeda kembali dia membuang hal tidak penting dalam hidupnya seperti kekecewaan, sakit hati, dendam dan kepahitan dalam hidupnya. Ketika kita terpuruk kita seringkali membawa beban dalam hidup yang tidak penting kita bawa rasa sakit yang bertahun-tahun dan pasti semuanya akan menjadikan kita buruk karena tidak mungkin hal yang buruk menghasilkan hal yang baik tetapi pohon yang baik akan menghasilkan buah yang hidup dan begitulah dalam kehidupan kita, dan belajarlah dalam hal mengampuni….ketika kita mengampuni itu bukan buat orang lain tetapi buat kita sendiri dan orang lain tidak diuntungkan, ketika kita mengampuni orang lain mungkin tidak berubah, tetapi kitalah yang beruntung dan berubah. Apa yang Daud lakukan dia tidak mengambil sikap sakit hati bahkan marah kepada pengikutnya dia malah menguatkan hati dan percaya kepada Tuhan dan bisa merebut kembali istri anak beserta seluruh hartanya dan menjadi raja atas suku Yehuda.
- Segala sesuatu dalam hidup ini selalu ada musimnya, selalu ada masanya
Tuhan buat segala sesuatu indah pada waktuNya tetapi ada musim dan masanya – Pengkhotbah 3:1, dalam hidup pasti ada masanya dan selalu berganti, tekanan , kesukaran dan penderitaan pasti akan ada waktunya tidak akan selalu tinggal dalam hidup kita, dan yang paling penting ketika kita masuk dalam kesukaran, kita harus mengerti Tuhan sedang memperbesar kapasitas kita, tentukan prioritas yang benar maka kehidupan kita akan menjadi lebih baik lagi. Amien @tjrock
Recent Sermons
“AND I AM WILLING TO DO WHATEVER HE WANTS”
December 30, 2018
The Value Of Family
October 10, 2018
Breaking The Gravity
October 03, 2018