IMAN
Ibrani 11:7
Ada banyak contoh atau tokoh yang bisa dijadikan inspirasi mengenai iman mereka kepada Tuhan yang ditulis dalam Alkitab. Ada banyak orang yang ditulis tentang perbuatan-perbuatan iman mereka yang bahkan melampaui kekuatan mereka. Bagaimana kita menyenangkan hati Tuhan? Ibrani 11:6 berkata bahwa tanpa iman orang tidak mungkin berkenan kepada Allah. Jelas bahwa ketika kita mempunyai iman maka hati Tuhan disenangkan. Oleh karena itu lakukanlah segala sesuatu dengan iman agar itu berkenan dihadapan Tuhan. Setiap hal yang dilakukan tanpa iman tidak berkenan kepada Tuhan. Belajar, makan, berdoalah dengan iman, Tuhan akan memberkati semuanya. Ketika kita mempunyai iman, kita akan berbeda dan berani menjawab segala intimidasi dunia. Kita akan berani melakukan apa yang orang lain takut melakukannya. Iman Kristen sangat sederhana dan praktis dan dalam kekristenan setiap orang dapat menjadi besar secara rohani dalam artian dalam pertumbuhan iman sebab iman Kristen dibangun diatas hubungan pribadi dengan Allah.
Hubungan pribadi tidak mengenal senioritas karena hidup rohani terbuka bagi pria dan wanita dan tanpa dibatasi oleh umur seseorang. Telah banyak tokoh-tokoh iman tersebut dalam Alkitab adalah anak-anak muda yang berumur belasan tahun/remaja yaitu Yusuf, Daud, Sadrak, Mesakh, Abednego dan Daniel adalah beberapa dari deretan nama-nama anak muda remaja yang merupakan saksi iman yang luar biasa. Iman adalah respon kita kepada pribadi Kristus dan FirmanNya. Kesederhanaan iman inilah yang ditampilkan kepada kita yang sempurna dengan prestasi yang luar biasa. Iman dan ketaatan kepada Tuhan yang membuat Allah tertarik dan senang dan inilah yang menjadi dasar penilaian Allah terhadap manusia. Hal-hal sederhana jika dilakukan atas dasar iman sesuai dengan Firman Tuhan itu besar bagi Tuhan karena itulah yang disampaikan kepada kita melalui saksi-saksi iman. Orang yang bertekun dalam iman membuktikan imannya dalam bentuk “taat” pada perintah Tuhan. Penulis surat Ibrani menuliskan Nuh sebagai contoh bagaimana iman menyebabkan ketaatan.
Nuh adalah orang yang ketaatannya pada Tuhan tidak bisa dipertanyakan lagi. Kejadian 6 menuliskan bumi dipenuhi oleh orang-orang yang menjalankan kehidupan yang sangat jahat penuh dengan kekerasan. Pernyataan “Penuh dengan kekerasan” berarti orang saling melakukan kekerasan terhadap sesamanya, mungkin sekali seperti yang dilakukan oleh Lamekh, keturunan ketujuh dari Kain yang hidup sejaman dengan Nuh, keturunan kedelapan dari Set (Kejadian 4:23-24). Kebanyakan orang biasanya langsung atau tidak langsung menganut pendapat: “Semua orang melakukannya, apa salahnya bila saya sedikit-sedikit saja menyesuaikan diri dengan mereka.” Tetapi Nuh yang taat berkata dan hidup dengan patokan: “Meskipun seluruh dunia melakukan yang jahat, tetapi aku hanya hidup dan berbuat sesuai dengan perintah Tuhan.” Meskipun perintah Tuhan tidak masuk akal/ logika semua orang, Nuh tetap melakukan perintah Tuhan dengan setia. Buktinya: Nuh selama 120 tahun (lebih lama dari umur hidup manusia sekarang) dengan taat membangun bahtera di tengah daratan.
Jadi iman bukan didasarkan pada apa yang dapat dilihat atau dirasakan namun didasarkan pada janji Tuhan. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” (Ibrani 11:1). Sambil mempersiapkan bahtera, kita sangat percaya bahwa Nuh terus memperingatkan orang-orang agar segera bertobat… tetapi sayang peringatan dari Tuhan itu mereka anggap angin lalu, akhirnya “…setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,” (Ibrani 2:2). Yang Tuhan lihat dari Nuh adalah imannya. Kej 6:22 Nuh melakukan tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya. Ibr 11:23 kita bisa belajar juga dari iman orang tua Musa: mereka tidak takut akan perintah raja. Jangan takut dengan keputusan-keputusan orang yang diatas kita karena berkat kita tidak tergantung kepada atasan tetapi berkat kita tergantung pada Tuhan. Iman itu percaya tanpa ragu, percaya tanpa komplain, percaya meski keadaan tidak memungkinkan untuk percaya. Amien
@tjrock
Recent Sermons
“AND I AM WILLING TO DO WHATEVER HE WANTS”
December 30, 2018
Expand Your Capacity
October 21, 2018
The Value Of Family
October 10, 2018