The Values

The Values

The Values

Bilangan 14:24

Value adalah hal-hal yang kita percaya, hal-hal yang menurut kita sangat penting dan hal-hal yang kita hidupi bukan sebagai slogan tapi hal-hal yang kita bela dan rela berkorban karenanya. Kita bukan anak Tuhan kemarin dan bukan anak Tuhan masa depan, kekristenan adalah kepastian kehidupan manusia dan bukan hanya dirinya tetapi keluarganya dan keturunannya. Value-lah yang membedakan setiap pribadi di dunia ini, bukan berapa banyak uang kita dan berapa usia kita serta pendidikan kita. Nilai seseorang tidak pernah nampak dari bicaranya tetapi nilai seseorang akan nampak dari actionnya, “ Value di dalam diri kita akan menentukan perlakuan orang lain pada kita ”. Jadi jika kita merubah value kita/ merubah nilai dalam diri kita maka kita akan merubah perlakuan lingkungan terhadap kita sendiri.

WHAT IS THE DIFFERENCE BETWEEN PRICE AND VALUE ?

Kalau kita masuk kepada pengertian secara filosofi pembahasan ini akan sangat banyak kita pelajari maka kita akan ambil arti harga dan nilai berdasarkan pengertian dari pasar modal:

• PRICE adalah atribut HARGA yang menunjukkan besaran jumlah angka (kuantitas) sebagai nilai patokan dari sesuatu.
• VALUE adalah besaran jumlah NILAI (KWALITAS) sebenarnya yang terkandung dalam sesuatu.

PRICE menunjukkan harga yang ditetapkan oleh tinggi atau rendahnya minat masyakarat untuk membeli BARANG tersebut; Artinya, semakin besar minat mereka untuk membeli maka harga BARANG itu juga akan semakin tinggi dan menciptakan NILAI PASAR atau yang biasa disebut dengan MARKET VALUE (MV). Harga diri berkaitan dengan kesombongan tetapi nilai diri berkaitan dengan kwalitas mental karena NILAI akan selalu menentukan HARGA, “Your authority connect to your identity”. Identitas diri adalah cara kita melihat diri kita sendiri.” Jika kacamata kita keliru maka semuanya tentang diri dan hidup kita pasti akan keliru karena manusia memiliki nilai-nilai kegelapan didalam dirinya. Perhatikan kacamata kita sendiri dan miliki filter yang tepat didalam segala sesuatu karena Tuhan kita ingin kita secara pribadi bisa mandiri dan mengambil keputusan sesuai dengan nilai-nilai Tuhan yang akan membuat kita sukses, berhasil dan bahagia. Kalau kita gunakan kacamata yang keliru maka kita bahkan akan melihat Firman Tuhan tersebut didalam kacamata yang keliru, seperti halnya Alkitab menyebutkan Peperangan… arti Peperangan didalam Alkitab sebenarnya bukanlah diartikan semata-mata sebagai peperangan di alam ini/ alam fisik, tetapi sebenarnya peperangan yang sebenarnya ada didalam alam nilai – Bilangan 13:33. Itulah sangat penting bahwa identitas yang tepat adalah sebagai identitas yang benar.

3 hal yang menjadi tolak ukur Israel dalam membangun identitasnya.
1. Siapa mereka di masa lalu.
2. Perspektif tentang Tuhan.
3. Sumber daya.

Identitas yang benar akan menghasilkan nilai yang benar, nilai yang benar akan menghasilkan budaya yang benar, identitas yang keliru akan menghasilkan nilai yang keliru dan nilai yang keliru akan menghasilkan budaya yang keliru. Kalau engkau menginginkan keberhasilan, maka engkau perlu berpikir dan bertindak sebagai seorang yang berhasil.” Tuhan memberikan kepada kita kesehatan tapi Dia berikan kita tanggung jawab untuk memelihara kesehatan itu. Sama dengan ketika Tuhan memberikan Adam dan Hawa taman Eden dan dengan jelas Dia mengatakan “Mereka punya tugas memelihara”. Kita sering berdiri pada latar belakang kita serta pengetahuan kita tentang Tuhan dan sering kita merasa gagal. Apa yang sebenarnya Tuhan kerjakan soal identitas ini dalam diri kita? Yang harus kita ketahui – Luk 15:12) Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta (“Give me my share…” CEV) milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka. Kalau kita baca di ayat pertama maka kita akan berkata: “Ini anak sombong” tetapi mari kita simak pada Ayat 19*aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan Bapa”.
Kalau kita tidak siap dengan pola pikir yang harus dirubah maka identitas diri kita tidak berhasil, namun kalau kita menginginkan keberhasilan maka kita perlu berpikir dan bertindak sebagai seorang yang berhasil maka disitulah kita mendapatkan nilai diri kita. Sekarang kita mengerti bila hidup kita dalam Kristus, kita tidak mudah menilai seseorang maupun diri kita sehingga cepat timbul kesombongan, merasa lebih baik ataupun mungkin kita mudah stres dan merasa tidak memiliki apa-apa yang patut dibanggakan. Sesungguhnya nilai diri sendiri maupun nilai seseorang tidak ditentukan oleh pandangan secara lahiriah tetapi oleh pembaruan hidupnya sehingga menjadi kesaksian hidup bagi orang-orang di sekitarnya dan nama Tuhan dipermuliakan. Amin

Share

Recent Sermons

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *